Jakarta, Gadgetcache – Selalu ada cerita di balik pemutusan hubungan kerja (PHK) sebuah perusahaan. Cerita kali ini datang dari mantan karyawan salah satu perusahaan e-commerce besar.
Meski rumor PHK sudah beredar dari beberapa bulan sebelumnya, karyawan yang terimbas tetap kaget. Ogy, salah korban PHK startup, mengatakan bahwa proses PHK yang dia alami cukup cepat.
“Emang cukup brutal sih … cuma sehari,” kata Ogy kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/12/2022)
Dimulai pada Senin (19/9/2022) pagi sekitar jam 08.00, Ogy menerima sebuah surat elektronik di email-nya. Dalam surat elektronik tersebut, ada undangan untuk menghadiri rapat besar atau townhall pukul 10.00 secara daring.
Setelah rapat, setiap pegawai, baik yang lanjut atau kena PHK akan mendapatkan email dengan isi yang berbeda-beda.
Ogy baru menerima email hari berikutnya, Selasa (20/9) sore. Email tersebut hanya berisi arahan untuk datang ke kantor pusat, pada Rabu (21/9), dengan membawa perangkat laptop dan charger
Tidak ada keterangan apa pun di dalam email yang mereka terima soal pembahasan dalam pertemuan yang dijadwalkan.
“Bunyi kata layoff itu ga ada, sama sekali ga ada tertulis di email. Cuma tertulis saudara [nama] diharap hadir di gedung ini jam sekian lantai sekian, silahkan tunjukan bukti invitation ini kepada petugas yang ada di sana, pastikan Anda membawa laptop dan charger besok. Ga ada tuh kata layoff,” ujarnya.
Hari yang ditunggu tiba, Ogy datang ke kantor, menukar kartu akses dan naik ke ruangan yang tertulis. Saat sampai, ia menyebut pengaturan di lantai itu layaknya serial Squid Game. Sudah dirancang alur dan ruangannya untuk setiap orang yang datang.
“Sdah ada ruangan-ruangannya, kosong ga ada karyawan cuma petugas panitia sama sekuriti. Panitianya ya dari karyawan, HRD kali ya,” ujar Ogy menceritakan suasana saat itu.
Setelah itu ia mengisi data pribadi, lalu diarahkan ke ruang pertemuan kecil yang hanya berisi dua orang. Tanpa basa-basi ia disodorkan dokumen dan meninjau bersama soal perhitungan pesangon dan sebagainya. Ia menyebut tidak ada ruang diskusi di situ karena sudah ada tanda tangan basah dari direktur terkait.
Saat itu, bahkan manajer Ogy belum tau tentang status dia yang terkena PHK. Menurutnya PHK kali ini tidak memandang level dan berapa lama karyawan itu bekerja. Keputusan PHK pun tidak dijelaskan secara transparan.
“PHK ini nggak memandang level atau apanya. Pasti ada kalkulasi sendiri, tapi ga transparan, ya itu di belakang layar ya kita ga tau,” ujarnya.
Ia juga tidak diberi kesempatan untuk sekadar meneruskan pekerjaan ke teman satu tim yang lain. Semua data di laptop Ogy langsung reset saat itu juga.
Ogy sendiri baru bekerja selama 10 bulan. Menyoal pesangon, Ogy mengaku nominal yang diberikan sesuai dengan yang ada di aturan.
“Karena aku kurang dari setahun, berarti kan satu kali gaji. Terus dari perusahaan ngasih satu kali gaji lagi, dua kali gaji dong akhirnya. Sisa cuti juga diduitin, gaji bulan September juga masih full,” ungkapnya.
“Dan aku sebenernya masih terdaftar karyawan per 11 Oktober. Jadi bulan Oktober itu masih dapat prorate. Tapi udah enggak kerja sejak hari Rabu itu. Rabu siang abis itu udah, Aku ga sempet pamitan dan lain-lain,” imbunya.
Mereka yang terkena PHK kini mulai mencari pekerjaan yang baru. Untuk Ogy, ia mengaku belum kembali bekerja sebagai karyawan tetap. Saat ini ia hanya mengambil proyek pekerjaan paruh waktu untuk mengisi waktu luang.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Startup Ini Pecat Pegawai Lewat Zoom, 9 Bulan 4 PHK Massal
(dem)
Artikel ini sudah publish dengan link https://gadgetcache.blogspot.com/2022/11/tahu-dari-email-tak-bisa-pamit-ke-rekan.html
Untuk berdiskusi tentang Tahu dari Email, Tak Bisa Pamit ke Rekan, silahkan tulis pada kolom komentar dan share info ini ke media sosial kalian, Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar