Pastikan Jangkauan Internet Cepat 5G Merata, Kemkominfo Sediakan Insentif
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) tengah menyusun insentif untuk mendorong implementasi teknologi jaringan telekomunikasi 5G di Indonesia.
"Negara akan membiayai investasi awal sehingga operator dapat menggelontorkan modal besar tanpa biaya awal," ungkap Menteri Kominfo dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (28/09/2023).
Kemkominfo berambisi agar kecepatan internet Indonesia menduduki peringkat sepuluh besar di dunia dengan adopsi teknologi 5G yang merata. Oleh karena itu, pemerintah akan terus fokus pada pembangunan infrastruktur digital yang memadai.
"Memang dibutuhkan investasi yang substansial, alokasi dana yang signifikan, dan komitmen yang kuat untuk mewujudkan infrastruktur digital ini," jelasnya.
Menteri Budi Arie yakin bahwa kecepatan internet Indonesia akan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi digital.
"Kita memang tidak hanya melihat kecepatannya, tapi juga peringkatnya di tingkat global. Dunia tidak akan melambat dalam mengadopsi internet. Jika kita menetapkan target 100 Mbps dan dunia mengalami peningkatan, kita harus tetap berusaha," tambahnya.
Selain itu, pemerintah sedang merumuskan langkah-langkah strategis untuk mendorong pelaksanaan jaringan 5G dengan berkolaborasi bersama beberapa operator seluler dan pelaku industri terkait.
Sebelumnya, Jaringan 5G telah hadir secara resmi di Indonesia dua tahun yang lalu. Namun, Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menyatakan keprihatinannya terhadap perkembangan yang lambat dalam adopsi teknologi ini.
Penting untuk dicatat bahwa ada risiko yang dapat timbul jika adopsi jaringan generasi kelima ini berjalan lambat. Pertama, peluang pertumbuhan ekonomi bisa terhambat.
"Kita berisiko kehilangan peluang pertumbuhan ekonomi jika tidak segera mengadopsi teknologi ini," kata Kepala Infrastruktur Telematika Nasional Mastel, Sigit Jarot, dalam Mastel 5G Summit 2023 di Jakarta pada Kamis (21/9/2023).
Selain itu, keterlambatan dalam adopsi 5G juga dapat menghambat potensi inovasi. Dengan hadirnya 5G, akan muncul berbagai inovasi baru di berbagai sektor teknologi.
"Ketika perkembangannya terhambat, peluang berinovasi juga akan terbatas," jelasnya.
Tidak hanya itu, keamanan dalam penggunaan telepon juga akan lebih terjamin. Jaringan 5G menjanjikan tingkat keamanan jaringan yang lebih tinggi daripada 4G atau generasi sebelumnya.
"Keamanan komunikasi akan lebih dijaga dengan 5G, meskipun potensi serangan malware masih ada," tambahnya.
Selain itu, jika Indonesia tidak segera melanjutkan penerapan 5G, negara ini akan tertinggal dalam hal infrastruktur. Terlebih lagi jika kita ingin merambah ke jaringan 6G di masa depan.
"Negara akan membiayai investasi awal sehingga operator dapat menggelontorkan modal besar tanpa biaya awal," ungkap Menteri Kominfo dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (28/09/2023).
Kemkominfo berambisi agar kecepatan internet Indonesia menduduki peringkat sepuluh besar di dunia dengan adopsi teknologi 5G yang merata. Oleh karena itu, pemerintah akan terus fokus pada pembangunan infrastruktur digital yang memadai.
"Memang dibutuhkan investasi yang substansial, alokasi dana yang signifikan, dan komitmen yang kuat untuk mewujudkan infrastruktur digital ini," jelasnya.
Menteri Budi Arie yakin bahwa kecepatan internet Indonesia akan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi digital.
"Kita memang tidak hanya melihat kecepatannya, tapi juga peringkatnya di tingkat global. Dunia tidak akan melambat dalam mengadopsi internet. Jika kita menetapkan target 100 Mbps dan dunia mengalami peningkatan, kita harus tetap berusaha," tambahnya.
Selain itu, pemerintah sedang merumuskan langkah-langkah strategis untuk mendorong pelaksanaan jaringan 5G dengan berkolaborasi bersama beberapa operator seluler dan pelaku industri terkait.
Sebelumnya, Jaringan 5G telah hadir secara resmi di Indonesia dua tahun yang lalu. Namun, Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menyatakan keprihatinannya terhadap perkembangan yang lambat dalam adopsi teknologi ini.
Penting untuk dicatat bahwa ada risiko yang dapat timbul jika adopsi jaringan generasi kelima ini berjalan lambat. Pertama, peluang pertumbuhan ekonomi bisa terhambat.
"Kita berisiko kehilangan peluang pertumbuhan ekonomi jika tidak segera mengadopsi teknologi ini," kata Kepala Infrastruktur Telematika Nasional Mastel, Sigit Jarot, dalam Mastel 5G Summit 2023 di Jakarta pada Kamis (21/9/2023).
Selain itu, keterlambatan dalam adopsi 5G juga dapat menghambat potensi inovasi. Dengan hadirnya 5G, akan muncul berbagai inovasi baru di berbagai sektor teknologi.
"Ketika perkembangannya terhambat, peluang berinovasi juga akan terbatas," jelasnya.
Tidak hanya itu, keamanan dalam penggunaan telepon juga akan lebih terjamin. Jaringan 5G menjanjikan tingkat keamanan jaringan yang lebih tinggi daripada 4G atau generasi sebelumnya.
"Keamanan komunikasi akan lebih dijaga dengan 5G, meskipun potensi serangan malware masih ada," tambahnya.
Selain itu, jika Indonesia tidak segera melanjutkan penerapan 5G, negara ini akan tertinggal dalam hal infrastruktur. Terlebih lagi jika kita ingin merambah ke jaringan 6G di masa depan.
Berita Terbaru Android dan Google News. Ponsel Android, Aplikasi, Game, Ulasan, Pembaruan, Smartphone, Aksesoris, Penawaran dan Lainnya.