9/07/2022 03:30:00 AM

Cara Download Suara Dari Video TikTok Untuk Disimpan di Handphone

by , in

Cari Tahu Penghasilan TikTok Anda - Header

Gadgetren – Layanan video singkat TikTok kini menjadi tempat pembuat konten berkreasi sesuai dengan kegemaran mereka masing-masing.

Di dalam aplikasi TikTok mereka bisa membuat beragam video menarik hingga menyimpan lagu atau suara pada video tersebut.

Untuk menyimpan video TikTok milik orang lain tentunya sudah tersedia fiturnya secara bawaan. Bahkan kamu juga bisa mengandalkan layanan pihak ketiga untuk melakukannya.

Lalu bagaimana jika kamu ingin menyimpan suara atau lagu yang kamu temukan di TikTok? Sayangnya TikTok sendiri belum menyediakan fitur untuk menyimpan suara secara khusus langsung dari aplikasi.

Namun kamu bisa menggunakan bantuan pihak ketiga untuk bisa mengunduh suara atau lagu dari video TikTok yang diinginkan untuk disimpan di handphone atau sekedar hanya untuk didengarkan kembali. Selain itu kamu juga bisa menggunakannya untuk latar suara di video baru yang kamu buat untuk aplikasi lain seperti untuk Instagram, YouTube Short, dan lainnya.

Suara yang disimpan dari video TikTok nantinya bisa kamu simpan dalam format MP3 sehingga bisa digunakan lebih fleksibel seperti untuk edit video. Lebih jelasnya mengenai bagaimana cara mengunduh suara dari TikTok bisa lihat sebagai berikut.

Cara Mengunduh Suara di TikTok

  • Masuk ke akun TikTok di handphone kamu.
  • Pilih video singkat dari halaman For You atau lewat fitur pencarian.
  • Ketuk tombol Bagikan dengan ikon panah ke kanan pada video yang dipilih. Cara-Download-Sound-di-TikTok-1
  • Ketuk tombol Salin Tautan pada deretan fitur di bawah layar.Cara-Download-Sound-di-TikTok-2
  • Kemudian beralih ke aplikasi browser
  • Kunjungi situs savefrom.net.Cara-Download-Sound-di-TikTok-3
  • Tempel tautan di dalam kolom berwarna hijau.
  • Lalu ketuk tombol Download di sebelah kanan.
  • Tunggu sebentar hingga muncul pilihan format penyimpanan.
  • Pilih format MP3.Cara-Download-Sound-di-TikTok-4
  • Selanjutnya ketuk Download MP3.
  • Suara pun berhasil tersimpan.

Selain menggunakan situs savefrom.net, kamu juga bisa memakai situs lainnya untuk mengunduh suara dalam format MP3 pada video TikTok seperti ssstik.io dan TTSave. Tak hanya suara saja yang bisa disimpan tetapi juga video dalam format MP4 dan foto dalam format JPG, PNG, dan WEBP.

Semua jenis file yang disimpan akan secara otomatis masuk ke dalam handphone kamu. Kamu hanya mencarinya melalui galeri untuk foto dan video, pemutar musik untuk suara, atau melalui folder file pada perangkat langsung.

Source link

9/07/2022 03:00:00 AM

realme C35 Vs Redmi Note 11 – Mana yang Pantas Dipertimbangkan?

by , in

realme C35 Vs Redmi Note 11 - Header 

 Saat sedang mencari handphone baru dengan banderol harga yang terjangkau, realme C35 dan Redmi Note 11 mungkin akan masuk ke dalam daftar pilihan yang bisa kita pertimbangkan.

Perangkat realme C35 soalnya tersedia dengan harga Rp2.299.000 untuk varian 4GB + 64GB dan Rp2.499.000 untuk 4GB + 128GB. Sementara Redmi Note 11 dihargai Rp2.499.000 untuk 4GB + 128GB serta Rp2.749.000 untuk 6GB + 128GB.

Hanya saja sebelum memilih salah satu dari kedua handphone ini, kita tentu saja perlu mempelajari kelebihan dan kekurangan masing-masing terlebih dulu. Adapun kamu yang ingin mempertimbangkannya dapat menyimak secara lebih lanjut dalam perbedaan berikut.
Perbedaan realme C35 Vs Redmi Note 11

Dengan banderol harga yang relatif lebih mahal, Redmi Note 11 membawa spesifikasi yang sedikit lebih menarik. Handphone ini salah satu di antaranya sudah memiliki layar yang lebih tajam dan vivid serta mendukung animasi lebih mulus.

Meskipun hanya berukuran 6,43” Full HD+ (2400 x 1080 piksel), Redmi Note 11 sudah menggunakan layar AMOLED dengan animasi hingga 90Hz. Sementara realme C35 yang membawa panel 6,6” Full HD+ (2408 x 1080 piksel) masih memakai IPS dengan refresh rate standar.

Ditambah lagi, sistem proteksi layar yang dimiliki oleh Redmi Note 11 juga terasa lebih meyakinkan. Handphone ini soalnya sudah mengadopsi lapisan anti gores Corning Gorilla Glass 3 saat realme C35 hanya memakai Panda Glass.

Xiaomi Redmi Note 11 All

Desain layar kedua handphone tersebut pun membuatnya semakin berbeda. Perangkat realme C35 menggunakan notch kecil mirip tetesan air sebagai tempat kamera depan sedangkan Redmi Note 11 memakai punch hole.

Untuk spesifikasi kamera depannya, realme C35 sudah dilengkapi dengan dukungan lensa 8MP. Hanya saja secara teknis kemampuannya bakalan kalah jika dibandingkan dengan lensa 13MP milik Redmi Note 11.

Berbicara soal kamera, keduanya sama-sama dilengkapi dengan sensor utama beresolusi 50MP. Namun Redmi Note 11 sekali lagi lebih unggul karena mempunyai tambahan lensa sudut lebar 8MP serta kedalaman yang berukuran lebih tinggi.

Sedikit tambahan informasi bagi kamu yang masih belum tahu, lensa kedalaman milik Redmi Note 11 beresolusi 2MP. Sementara perangkat realme C35 hanya mengandalkan sensor 0,3MP yang notabene jauh lebih rendah.

realme-C35-Thailand.

Hasil pengambilan foto maupun videonya tentu saja akan sangat berbeda. Keduanya apalagi dilengkapi dengan tipe chipset yang benar-benar berlainan di mana realme C35 mengandalkan Unisoc T616 saat Redmi Note 11 memakai Qualcomm Snapdragon 680.

Unisoc T616 adalah chipset 12nm yang dibangun berdasarkan ARM Cortex-A75 dan Cortex-A55 berkecepatan hingga 2,0GHz. Sementara Snapdragon 680 berbasis Kryo 265 (Cortex-A73 dan Cortex-A53 Derivative) hingga 2,4GHz dengan manufaktur 6nm.

Selain beberapa perbedaan di atas, Redmi Note 11 juga membawa teknologi pengisian yang lebih cepat. Handphone ini tak hanya mendukung Power Delivery 3.0 dan Quick Charge 3+ melainkan juga 33W Pro Fast Charging saat realme C35 hanya 18W Fast Charging.


9/07/2022 02:45:00 AM

Rekomendasi TV LG Terbaru (Terbaik September 2022)

by , in

Kemajuan teknologi yang semakin pesat, membuat LG juga menghadirkan inovasi yang canggih pada produk televisi mereka. TV LG terbaru saat ini sudah dibekali sejumlah fitur unggulan untuk mempertajam gambar namun tetap realistis.

Kamu bisa mendapatkan TV merk LG dengan ukuran mulai dari 24 inci, 32 inci, 43 inci, dan yang paling besar hingga 70 inci. Ukuran TV yang sangat bervariatif tentu bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan taupun kondisi tempat kamu meletakkan TV itu sendiri, baik di kamar ataupun ruang tamu.

Soal harga tidak perlu kamu khawatir juga, sebab TV LG terbaru dengan kualitas gambar jernih yang kami saring dijual mulai dari harga 1 jutaan.

10 Rekomendasi TV LG Terbaru 2022

1. LG 24TL520V-PT

Harga Rp 1,3 Jutaan

BELI DI SHOPEE >>
BELI DI TOKOPEDIA >>
BELI DI LAZADA >>

LG 24TL520V-PT hadir dengan layar 24 inci dengan resolusi HD 1366 x 768 piksel. LG juga sudah memberikan fitur canggih seperti Cinema mode untuk menonton film, Gaming mode untuk bermain game, Flicker Safe untuk menjaga layar dari kedipan yang mengganggu.

Dengan dukungan USB AutoRUN, kamu bisa memutar konten seperti film secepat kamu menghidupkan monitor. Tersedia slot USB, HDMI, serta perbekalan speaker stereo yang membuatnya semakin bernilai.

Lihat juga: Daftar TV LED 24 inch Termurah

2. LG 24TN520S-PT

Harga Rp 1,7 Jutaan

BELI DI SHOPEE >>
BELI DI TOKOPEDIA >>
BELI DI LAZADA >>

Rekomendasi TV LG terbaru berikutnya yaitu LG 24TN520S-PT yang bisa diandalkan untuk menonton film dan juga bermain game. Membawa layar seluas 23,6 inci, kamu akan mendapatkan NTSC 68% dan Colour Bit sebesar 8bit.

Monitor ini juga mendukung penggunaan bracket di dinding. Yang tidak kalah menarik juga, LG sudah memberikan dukungan Stereo speaker dengan DTS Virtual X yang mampu menghasilkan suara menggelegar.

3. LG 32LM550BPTA

Harga Rp 1,9 Jutaan

BELI DI SHOPEE >>
BELI DI TOKOPEDIA >>
BELI DI LAZADA >>

LG 32LM550BPTA membawa ukuran lebih luas lagi yakni sebesar 32 inci dengan resolusi HD. Kamu akan mendapatkan gambar yang lebih kaya berkat teknologi Dynamic Color Enchancer.

Seperti biasa, LG juga memberikan dukungan untuk bisa menghubungkan USB atau Hard Drive eksternal. Kamu bisa menikmati film favorit di layar yang lebih besar. Pembawaan desainnya yang elegan membuat tampilan ruangan menjadi lebih keren.

Lihat juga: Daftar TV LED 32 inch Termurah

4. LG 32LQ630BPSA

Harga Rp 2,7 Jutaan

BELI DI SHOPEE >>
BELI DI TOKOPEDIA >>
BELI DI LAZADA >>

LG 32LQ630BPSA juga menjadi TV LG yang laris diburu masyarakat Indonesia. Dengan harga jual 2 jutaan, kamu bisa menikmati gambar yang lebih tajam pada layar 32 inci yang sudah memiliki resolusi Full HD.

Dengan dukungan Web OS, TV ini dijamin lebih stabil ketimbang Smart TV yang menggunakan OS Android yang memiliki resiko lag apabila storage internal tidak cukup besar.

5. LG 43UP8000

Harga Rp 4,8 Jutaan

BELI DI SHOPEE >>
BELI DI TOKOPEDIA >>
BELI DI LAZADA >>

LG 43UP8000 hadir dengan layar 43 ionci yang sudah memiliki resolusi 4K UHD. Kinerjanya didukung oleh prosesor Quad-core yang menjamin pengaplikasian lebih mulus dan lancar.

LG UHD TV ini juga sudah dibekali dengan Game Optimizer, sehingga kamu bisa mengoptimalkan aktivitas gaming hanya dalam beberapa sentuhan saja, seperti mengendalikan kontras atau stabilisasi warna pada game FPS.

Yang tidak kalah menarik juga, LG memberikan fitur canggih seperti HDR10 Pro dan Film Maker mode.

Lihat juga: Daftar TV LED Termurah

6. LG 43NANO75TPA

Harga Rp 5,4 Jutaan

BELI DI SHOPEE >>
BELI DI TOKOPEDIA >>
BELI DI LAZADA >>

Dengan dukungan 8 juta piksel, kamu bisa melihat gambar pada TV ini dengan sangat mengesankan. Teknologi NanoCell yang dihadirkan sendiri menawarkan pengalaman 4K yang melampaui standar Internasional.

Alhasil, teknologi tersebut bisa memfilter, menyempurnakan warna, hingga menghilangkan ketidakjernihan pada gambar. Tersedia juga fitur andalan seperti Nano Cinema untuk kebutuhan menonton film, Nano Gaming untuk memberikan pengalaman memuaskan saat bermain game, dan masih banyak lagi.

7. LG 50UQ9000PSD

Harga Rp 7,6 Jutaan

BELI DI SHOPEE >>
BELI DI TOKOPEDIA >>
BELI DI LAZADA >>

LG 50UQ9000PSD hadir dengan desain yang sangat ramping dengan prosesor AI α5 Gen5 untuk pengalaman menonton yang lebih baik. Kelebihan lain darinya yaitu dukungan ThinQ AI dan WebOS.

Kamu bisa menikmati film 4K di TV LG terbaru ini dengan sangat presisi pada setiap gerakannya. Kamu juga akan dimanjakan dengan dukungan Google Assistant untuk perintah suara.

Lihat juga: Daftar TV LED Smart TV Murah

8. LG 55NANO75TPA

Harga Rp 8,6 Jutaan

BELI DI SHOPEE >>
BELI DI TOKOPEDIA >>
BELI DI LAZADA >>

LG 55NANO75TPA juga menjadi TV LG terbaru dengan kualitas terbaik untuk menunjang hiburan. Kelebihan darinya yaitu memiliki akurasi yang sangat baik, terutama berkat teknologi NanoCell dan resolusi Real 4K.

LED TV dengan ukuran 55 inci ini juga sudah didukung teknologi LG ThinQ, dimana kamu bisa lebih dipuaskan saat menonton dengan menggunakan perintah suara. Berkat Magic Remote baru, kamu bisa menghubungkan ponsel ke TV.

9. LG 65UQ8050

Harga Rp 11,4 Jutaan

BELI DI SHOPEE >>
BELI DI TOKOPEDIA >>
BELI DI LAZADA >>

Pilihan TV LG yang bagus berikutnya yaitu LG 65UQ8050. Setiap warna yang dihasilkan dijamin sebening kristal, teknologi Nano yang dihadirkannya bisa menghilangkan ketidakjernihan dari panjang gelombang RGB.

Yang artinya, setiap warnanya dihasilkan dengan akuran dan lebih realistis. Berkat dukungan HDR 10 Pro, ia bisa menyesuaikan kecerahan untuk menyempurnakan warnanya. Kini, semua film favorit kalian menjadi lebih hidup dan dinamis dari awal hingga akhir film.

Lihat juga: Daftar TV Digital Terbaik

10. LG 70UP7750

Harga Rp 14,4 Jutaan

BELI DI SHOPEE >>
BELI DI TOKOPEDIA >>
BELI DI LAZADA >>

LG 70UP7750 membawa ukuran 70 inci yang sudah memiliki resolusi 3840 x 2160 piksel (4K UHD). Kamu juga bisa mengkoneksikan TV canggih ini dengan ThinQ App agar lebih mudah dan praktis dalam mengoperasikan.

Ukurannya yang sangat besar tentu tidak luput dari dukungan fitur canggih di dalamnya, seperti Sport Alert, ThinQ AI, Bluetooth Surround, Film Maker mode, dan masih banyak lagi.

Lihat juga: Daftar Monitor 4K Murah (dari Berbagai Merk)

Penutup

Nah, itulah rekomendasi TV LG terbaru yang memiliki segudang fitur canggih untuk memuaskan penggunanya. Jadi, kamu tertarik untuk membeli yang mana nih?

Source link

9/07/2022 02:30:00 AM

Bedanya Quick Charge dan Power Delivery Biar Gak Salah Beli

by , in

Bedanya Quick Charge dan Power Delivery - Header

Gadgetren – Qualcomm Quick Charge (QC) dan USB Power Delivery (USB-PD) menjadi dua di antara banyak protokol pengisian daya yang sering digunakan dalam membekali berbagai macam perangkat elektronik.

Kedua protokol ini soalnya mampu mengisi daya secara lebih cepat. Selain itu, terdapat juga sistem kontrol tegangan dan arus yang lebih baik untuk memastikan baterai tetap sehat dan perangkat tetap aman untuk digunakan.

Namun tentu saja kedua teknologi pengisian ini mempunyai beberapa perbedaan mendasar dalam implementasinya. Adapun kamu dapat menyimak pembahasannya secara lebih lanjut dalam penjelasan berikut.

Bedanya Quick Charge dan Power Delivery

Qualcomm Quick Charge

Seperti namanya, Quick Charge merupakan protokol pengisian daya yang dikembangkan oleh Qualcomm untuk menemani berbagai macam chipset miliknya. Jadi hanya tersedia secara terbatas pada perangkat-perangkat yang memakai produk mereka sebagai dapur pacu.

Quick Charge sendiri dirancang untuk membantu sebuah perangkat dalam mengelola daya yang dialirkan melalui antarmuka USB. Protokol ini nanti akan mencoba berkomunikasi dengan catu daya untuk menegosiasikan tegangan supaya sesuai dengan kemampuannya.

Oleh karena itu supaya bisa memakai Quick Charge, perangkat maupun catu daya perlu sama-sama mendukungnya. Jika tidak, maka proses pengisian tidak akan terjadi atau berubah menggunakan protokol lain sesuai fitur yang tersedia.

Karena hanya tersedia untuk produk dengan chipset buatan Qualcomm, Quick Charge sendiri umumnya hanya tersedia pada handphone maupun tablet. Sementara untuk catu daya sudah diimplementasikan pada wall charger, car charger, maupun powerbank.

Kemampuan pengisian daya Quick Charge pada setiap perangkat umumnya juga berbeda-beda tergantung versi yang digunakan. Misalnya Quick Charge 1.0 hanya mendukung hingga 10W, Quick Charge 2.0 hingga 18W, Quick Charge 3.0 hingga 36W, Quick Charge 4.0 hingga 100W, dan Quick Charge 5 lebih dari 100W.

USB Power Delivery

Berbeda dengan Quick Charge, Power Delivery merupakan standar pengisian daya yang dikembangkan oleh USB Implementers Forum (USB-IF). Protokolnya memungkinkan sebuah perangkat mengisi baterai lebih cepat lewat antarmuka USB.

Power Delivery menjadi protokol yang paling umum dipakai. Kita bisa menjumpainya pada berbagai macam perangkat yang mendukung proses pengisian daya lewat antarmuka USB mulai dari handphone, tablet, hingga laptop sekalipun.

Protokol ini lahir kurang lebih sekitar tahun 2012 bersamaan dengan peluncuran USB Type-C. Kala itu membawa ekstensi untuk meningkatkan kemampuan transfer daya USB Type-A and Type-B supaya bisa mendukung permintaan yang lebih besar.

Secara teknis, berbagai macam perangkat yang mendukung teknologi pengisian ini bahkan dapat meminta arus dan tegangan yang lebih besar dari catu daya tertentu. Hanya saja perlu diingat bahwa keduanya harus sama-sama mendukung protokol Power Delivery.

Setiap versi tentu mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam hal ini. USB-PD 1.0 misalnya mendukung permintaan daya tetap mulai dari 10W (5V, 2A), 18W (12V, 1,5A), 36W (12V, 3A), 60W (12V, 5A), 60W (20V, 3A), hingga 100W (20V, 5A) tergantung jenisnya.

Sementara USB-PD 2.0 dan 3.0 mempunyai profil permintaan daya yang fleksibel hingga 240W dengan tegangan tetap tetapi arus berubah-ubah sesuai kebutuhan. Jadi bisa mendukung lebih banyak perangkat.

Pada revisi USB-PD 3.0 yang diluncurkan pada tahun 2018 silam, protokol pun semakin canggih karena membawa teknologi Programmable Power Supply (PPS). Hasilnya tak hanya arus saja yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan melainkan juga tegangannya.

Source link

9/07/2022 02:00:00 AM

Apa Itu Charger GaN yang Semakin Banyak Dikembangkan Untuk Pengisian Cepat?

by , in

Apa Itu Charger GaN - Header

Gadgetren – Teknologi pengisian senantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Tak hanya pada protokol melainkan juga material yang digunakan untuk mengembangkan komponen-komponennya.

Untuk menciptakan ekosistem pengisian daya yang lebih baik, memang dibutuhkan komponen dengan material yang sesuai. Akan muncul sejumlah masalah mulai dari efisiensi hingga meningkatnya risiko pemakaian jika tidak terpenuhi.

Di tengah-tengah perkembangan protokol pengisian cepat yang semakin ke sini berdaya sangat tinggi, kemunculan charger GaN menjadi salah satu terobosan. Bahkan sekarang banyak perusahaan teknologi yang mulai mengadopsinya.

Charger GaN memang menawarkan dukungan lebih baik dalam mengakomodasi protokol pengisian yang semakin cepat. Ada beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan teknologi-teknologi yang sebelumnya.

Apa sebenarnya charger GaN? Apa saja keunggulannya dibandingkan dengan teknologi-teknologi yang sebelumnya? Berikut penjelasan secara khusus mengenai beberapa hal tersebut buat kamu yang masih penasaran.

Apa Itu Charger GaN?

Charger GaN adalah model perangkat pengisi daya yang dikembangkan dengan material Gallium Nitride. Namanya pun secara khusus diambil dari rumus kimia dari bahan semikonduktor yang digunakan untuk LED (Light Emitting Diode) sejak tahun 1990-an tersebut.

Sedikit informasi, Gallium Nitride sendiri bukan material semikonduktor yang terbentuk secara alami melainkan buatan. Produksinya pun tidak mudah sehingga charger dengan bahan tersebut umumnya masih dibanderol dengan harga lumayan mahal.

Meskipun begitu, banderol harganya memang sebanding dengan apa yang ditawarkan. Charger berbahan Gallium Nitride mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan apa yang terbuat dari silikon. Salah satu produk yang sudah menggunakan teknologi ini merupakan UGREEN 100W GaN Fast Charger.

Keunggulan Charger GaN

Lebih Efisien

Gallium Nitride merupakan salah satu material dengan tingkat efisiensi tinggi dalam menghantar arus listrik terutama jika dibandingkan dengan bahan silikon. Jadi secara teknis dapat menurunkan energi yang terbuang sebagai panas.

Charger yang memakai bahan Gallium Nitride makanya tak hanya dapat melakukan pengisian daya lebih cepat tetapi juga akan lebih adem saat digunakan. Kita pun tak perlu khawatir komponen-komponennya akan cepat rusak karena kepanasan.

Mampu Mengakomodasi Tegangan dan Suhu Tinggi

Secara teori, Gallium Nitride juga termasuk bahan semikonduktor yang mampu menangani tegangan dan suhu lebih tinggi dibandingkan silikon. Ini tentu saja sangat relevan dengan berbagai macam protokol pengisian daya cepat di masa sekarang.

Bagi kamu yang belum tahu, protokol pengisian daya cepat sekarang ini umumnya juga akan memakai tegangan tinggi alih-alih hanya meningkatkan arusnya. Material Gallium Nitride makanya sangat cocok sebagai solusi untuk hal ini.

Berukuran Lebih Kecil

Tingkat efisiensi tinggi yang ditawarkan oleh Gallium Nitride juga akan membuat pemakaian komponen di dalam charger semakin sedikit. Selain itu, susunannya pun bisa lebih dekat karena tidak perlu khawatir akan muncul panas berlebihan.

Oleh karena itu, bentuk charger GaN umumnya akan lebih kecil dibandingkan dengan perangkat yang dibangun dengan bahan silikon. Kalaupun berukuran sama, daya pengisian yang dibawanya akan dibuat lebih besar.

Source link

9/07/2022 02:00:00 AM

Awas, Jebakan Pinjol dan Paylater Masih Mengintai!

by , in

Pinjol

Sebuah pesan masuk ke ponsel saya, isinya urgent, darurat. Seorang teman mengatakan ia butuh dana cukup besar buat bayar hutang yang bertumpuk. Sudah bisa diduga, hutang itu ke pinjaman tanpa jaminan lewat aplikasi alias pinjol.

Cerita semacam ini sudah sering terdengar, si ini dan si anu terjebak pinjol. Hutang yang awalnya cuma sekian rupiah jadi berlipat-lipat dan bertumpuk-tumpuk. Bunganya bukan cuma mencekik leher tapi rasanya seperti menghadirkan kiamat di depan mata.

Apalagi kalau pinjol yang dihadapi adalah pinjol ilegal. Layanan tak berizin yang kadang bahkan bisa disebut sebagai kriminal itu melakukan intimidasi dan teror dalam menagih hutang. Karena pada saat awal ia meminta peminjam menyerahkan akses ke buku alamat, maka si pinjol pun menyebarkan teror ke berbagai nomor telepon yang ada di situ.

Bukan hanya tekanan batin dan kerugian material, tapi juga sanksi sosial yang muncul dari tetangga dan kerabat jauh yang mendadak ikut diteror oleh pinjol.

“Emang dia pinjem uang buat apa sih? Kok bisa-bisanya pake pinjol?” suara-suara miring sejenis pun terbayang di benak peminjam.

Pinjol legal, meski tidak seburuk itu, juga sama saja. Jika gagal bayar hutang, peminjam akan masuk daftar hitam dan tidak bisa melakukan pinjaman lagi di layanan serupa. Entah sejauh mana dan selama apa daftar hitam ini akan berlaku.

Paylater Bagaimana?

Meski tidak semengerikan pinjol, ada godaan lain yang terasa lebih ringan namun sebenarnya punya potensi berbahaya. Namanya “bayar belakangan” alias buy now pay later.

Hadir lewat berbagai merek di berbagai layanan (biasanya layanan super apps, e-commerce, transportasi online dan aplikasi booking), jasa “bayar belakangan” ini sering menggoda pengguna di tanggal-tanggal tua.

Apalagi beberapa apps dengan asyiknya menyediakan promosi dan diskon untuk pembayaran lewat layanan sejenis. Mulai dari diskon yang wah hingga cashback, voucher dan lain sebagainya.

Apakah layanan “kasbon digital” ini juga berbahaya?

Jebakan Gampang

Baik pinjol ataupun paylater menggiurkan karena kemudahannya. Bayangkan di masa lalu untuk mencari pinjaman di nominal belasan juta saja kita harus tergopoh-gopoh ke bank, membawa berkas bertumpuk-tumpuk dan memohon-mohon pada petugas.

Sekarang, semua tinggal sat-set-sat-set dengan gesekan jari dan jempol, lalu selfie pakai KTP dan, ta-daaa, datanglah uang ke dalam rekening.

Kemudahan ini lah yang kemudian jadi jebakan. Karena proses meminjamnya gampang, kita jadi menggampangkan. “Ah, kan bunganya kecil” atau “Bayarnya nanti aja, abis gajian.” dan lain sebagainya.

Sebelum terlalu jauh, saya perlu ingatkan satu hal. Hutang-piutang adalah bagian tak terpisahkan dari hidup di jaman modern, serba ada, serba bisa, seperti sekarang ini. Saya bukan mau bilang: jangan berhutang!

Hal yang penting adalah kita harus sadar kondisi diri dan konsekuensi dari berhutang. Semudah apapun cara meminjamnya, hutang itu adalah sebuah janji yang harus ditunaikan.

Orang sedang berpikir

Jadi Harus Bagaimana?

Oke, balik lagi ke pinjol dan paylater. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memperkuat diri dengan mempelajari soal manajemen keuangan. Pemahaman sederhana soal aliran uang alias cash flow saja bisa mengubah cara kita bertindak kok, apalagi memahami soal kebutuhan dana darurat, simpanan, investasi dan sebagainya.

Konsep lain yang perlu dipahami adalah dana dingin dan dana panas. Uang panas bukan berarti uang hasil perbuatan yang tidak-tidak, ya. Uang panas biasanya merujuk ke dana yang sudah ada alokasinya, sedangkan uang dingin adalah dana simpanan atau cadangan.

Nah, kalau uang dari hutang itu masuknya kategori apa? Sejujurnya, itu masuknya kategori hutang. Artinya, itu bukan bagian dari “dana yang tersedia” melainkan sebuah kewajiban yang harus dibayarkan, yang mengandung beban, yang nilainya tidak semata-mata sesuai nilai rupiahnya.

Pinjol dan paylater mungkin bisa dimanfaatkan, (Tolong perhatikan ada kata mungkin di kalimat itu ya) tapi harus dimulai dengan pemahaman dulu. Kalau kita menggunakan pinjol dan paylater untuk gaya hidup, untuk memenuhi keinginan konsumtif, jangan heran jika ujungnya terasa sangat berat dan membelit.

Kalau kita mau menggunakan untuk darurat, coba cari dulu cara lain. Misalnya, kalau terkait dengan kesehatan, apakah kondisi darurat ini bisa ditanggung oleh BPJS? (Eh, sudah punya BPJS kan?)

Ya, memang kesimpulannya akan terdengar klise, tapi ini penting untuk diulangi: Waspadalah! Waspadalah!

Source link

9/07/2022 01:00:00 AM

Qualcomm Rilis Chipset Snadragon 6 Gen1 dan 4 Gen1 Untuk Handphone Kelas Menengah, Ini Keunggulannya!

by , in

Qualcomm-Snapdragon-6-Gen-1-dan-4-Gen-1

Gadgetren – Qualcomm baru-baru ini telah merilis dua chipset terbaru untuk handphone kelas menengah yaitu Snapdragon 4 dan 6 Gen1. Snapdragon 4 Gen1 dikabarkan akan tersedia pada kuartal tiga tahun 2022 sedangkan Snapdragon 6 Gen1 bakal tersedia di pasaran mulai kuartal pertama tahun 2023 mendatang.

Snapdragon 4 Gen1 diketahui akan mendukung handphone terbaru dari IQOO yaitu Z6 Lite di pasar India. Sementara untuk Snapdragon 6 Gen1 sendiri pihak Qualcomm belum membeberkan lebih detail mengenai informasi perangkat baru apa yang akan menggunakan chipset tersebut.

Secara garis besar, baik Snapdragon 6 Gen1 maupun Snapdragon 4 Gen1 menggunakan delapan inti CPU. Keduanya pun membawa fitur-fitur andalan yang menawarkan fotografi dan videografi untuk hasil lebih jelas dan juga dukungan konektivitas dengan jangkauan lebih luas serta efisien.

Namun untuk Snapdragon 6 Gen1 memiliki kelebihan lainnya yaitu pada performa kartu grafis atau rendering lebih cepat untuk menghadirkan permainan game yang efektif. Selain itu juga, keduanya telah dibekali Artificial Intelligence (AI) Engine untuk menopang kinerja sektor kamera, performa chipset, maupun visual yang lebih intuitif.

Akan tetapi Snapdragon 6 Gen1 memiliki AI Engine yang lebih mumpuni dibandingkan dengan Snapdragon 4 Gen1 di mana menggunakan AI Engine generasi ketujuh yang diklaim memiliki tiga kali performa lebih baik dibanding generasi sebelumnya dan juga hemat baterai.

Supaya lebih jelas mengenai fitur-fitur yang dimiliki masing-masing dua chipset baru dari Qualcomm ini, penjabarannya secara rinci bisa kita simak di bawah ini.

Snapdragon 4 Gen1 

Qualcomm-Snapdragon-4-Gen-1-Badge

Dengan menggunakan CPU Octa-Core, Snapdragon 4 Gen1 telah dibangun melalui pemrosesan fabrikasi 6nm dengan kecepatan maksimal 2GHz. Chipset ini diklaim memiliki peningkatan CPU hingga 15 persen dan GPU hingga 10 persen dari generasi sebelumnya.

Aspek fotografi dan konektivitas yang lebih andal merupakan fitur yang ditonjolkan chipset ini. Pada aspek fotografi, Snapdragon 4 Gen1 menggunakan tiga ISP dan Multi-Frame Noise Reduction yang mampu menghasilkan foto tajam dan detail. Resolusi kamera yang bisa dikombinasikan dengan chipset ini mampu mencapai 108MP.

Berkat AI Engine, handphone yang menggunakan chipset ini akan terasa mulus dan cepat. Soal konektivitas, Snapdragon 4 Gen1 sudah didukung jaringan 5G yang menggunakan Snapdragon X51 5G Modem-RF System dengan kecepatan hingga 2,5Gbps. Terdapat pula dukungan WiFi 2×2 dengan FastConnect 6200 dan koneksi Bluetooth serta always-on voice assistant.

Snapdragon 6 Gen1

Qualcomm-Snapdragon-6-Gen-1.

Di sisi lain, Snapdragon 6 Gen1 memiliki fabrikasi 4nm sehingga tentunya menyediakan performa dan fitur yang lebih kencang dibandingkan Snapdragon 4 Gen1 mencapai 2,2GHz. Chipset ini telah terhubung dengan tiga ISP yang memungkinkan mengambil gambar dari tiga kamera sekaligus.

Resolusi kamera dengan chipset ini bisa mencapai 108 MP dan perekaman video sudah mendukung HDR. Menariknya, chipset ini mampu menopang permainan game lebih optimal berkat Al Engine generasi ke-7 dengan rendering grafis hingga 35 persen lebih cepat dan pemrosesan hingga 40 persen lebih cepat dari generasi sebelumnya.

Selain itu mendukung game HDR dengan kecepatan 60+fps. Tak hanya itu, chipset ini sudah menggunakan Snapdragon X62 5G Modem-RF System untuk koneksi ke jaringan 5G. Chipset ini juga telah dibekali koneksi WiFi 6E yang menggunakan FastConnect 6700.

Source link